Mahasiswa KKN Unikama Berhasil Inovasikan Olahan Teh Kopi Celup di Desa Wonosari

UNIKAMA – Pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat Universitas Kanjuruhan Malang (UNIKAMA) untuk mendorong mahasiswanya dalam memberikan kontribusi nyata ke desa-desa melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Tahun ini, KKN Unikama dilaksanakan mulai 13 Juli 2020 sampai waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing tim dengan  menyesuaikan pedoman KKN yang telah ditentukan. Salah satunya adalah kelompok 6 yang melaksanakan KKN di Dusun Kampung Baru Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Kelompok yang berjumlah 15 mahasiswa ini dibimbing oleh Tri Ida Wahyu Kustyorini, S.Pt. MP. sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) secara daring dengan tema edukasi yang disesuaikan dengan kondisi daerah KKN-nya. Ida Silfia (21 tahun) salah satu anggota tim KKN menjelaskan bahwa KKN UNIKAMA di tahun 2020 ini mengusung tema “Tematik” sehingga program kerja yang disusun harus tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.

Mahasiswa memang harus memiliki kreatifitas tinggi meskipun dalam pandemi Covid-19, terbukti, diciptakan produk baru untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. Seperti halnya yang mereka lakukan sekarang berhasil membuat inovasi produk berupa teh kopi celup.

“Awalnya kami melakukan survei potensi yang ada di tempat KKN, kemudian kami menemukan salah satu potensi yang sangat besar yaitu kopi. Dari survei yang kami lakukan, kopi di dusun Kampung Baru Desa Wonosari hanya dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan bubuk kopi,” ungkap Ulva Dwi Mariyani (21 Tahun) salah satu anggota Tim KKN.

Dari hasil pembuatan bubuk kopi, masyarakat setempat menghasilkan cukup banyak limbah berupa kulit kopi yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai campuran pakan ternak dan pupuk kompos. Teh kopi celup ini merupakan minuman trobosan baru yang berasal dari kulit kopi yang diberi nama Teh Tenan. Minuman tersebut merupakan inovasi produk teh celup berbahan dasar kulit kopi yang diciptakan untuk dijadikan sebagai produk khas Dusun Kampung Baru Desa Wonosari.

“Dalam pembuatan teh kopi celup ini kami melakukan banyak uji coba untuk menghasilkan teh yang berkualitas dengan rasa maupun packaging menarik yang tidak kalah dengan teh celup pada umumnya,” ujar Alfrizal Rhama Setia Putra Utomo (21 Tahun) yang mendesain kemasan Teh Tenan.

Selain itu, tim KKN mahasiswa Unikama ini memberikan pelatihan kepada masyarakat di Dusun Kampung Baru Desa Wonosari. Pelatihan ini mengenai proses pasca panen kopi hingga menjadi produk Teh Tenan dan cara memasarkan inovasi produk tersebut,  ujar Ludi Widiyawan (21 Tahun) yang juga menjadi salah satu pemateri pelatihan pemasaran dan anggota kelompok KKN.

Sementara itu, Ida Silfia menambahkan, sebagai mahasiswa seharusnya melakukan salah satu tugasnya yang sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa sudah seharusnya memberikan ide dan inovasi kepada masyarakat untuk membantu meningkatkan perekonomiannya. Disitulah peran mahasiswa untuk membantu masyarakat dan mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya. Diharapkan, dari inovasi ini mahasiswa bisa membantu masyarakat dalam memajukan perekonomian saat ini maupun pasca Pandemi covid-19.

Cegah Penularan Covid-19, Mahasiswa KKN Unikama Bagikan Masker, Handsanitizer dan Tempat Cuci Tangan di Desa Ngerong

Unikama – Masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini. Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) kelompok 17 Desa Ngerong Dusun Kecicang Kecamatan Gempol ini mencoba untuk mengingatkan masyarakat terkait pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan di masa pandemi Covid-19.

“Kami membagikan masker dan handsanitizer secara gratis kepada warga masyarakat. Banyak warga yang beralasan tidak memiliki masker dan mengira bahwa masker harganya mahal. Maka dari itu, kami membagikan masker dan handsanitizer” ungkap Yessi Lovita selaku ketua kelompok 17.

Selain itu, mahasiswa KKN juga membagikan tempat cuci tangan ke beberapa Sekolah Dasar (SD) yang ada di Desa Ngerong.

“Di Desa ini beberapa SD masih menerapkan sistem pembelajaran tatap muka. Tetapi kami melihat sekolah tersebut tidak menyediakan tempat cuci tangan serta sabun untuk mematuhi protokol kesehatan. Mengingat anak-anak SD ini masih kurang sekali kesadarannya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. Jadi, kami memberikan beberapa tempat cuci tangan gratis yang terbuat dari ember kepada beberapa sekolah,” ujarnya.

Dengan membagikan masker, handsanitizer dan tempat cuci tangan akan memberikan pengetahuan secara langsung bagi masyarakat khususnya yang belum menerapkan sistem protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Yusuf Solikin selaku Ketua RT mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa yang sudah memberikan masker dan handsanitizer kepada warga serta tempat cuci tangan ke beberapa sekolah.

“Saya sangat berterimakasih, dengan adanya pemberian dari mahasiswa ini mengingatkan kita semua agar benar-benar menjaga kesehatan terutama di masa pandemi Covid-19,” ucapnya.

Sementara itu, Syahminan, M.Kom selaku Dosen Pendamping Lapangan (DPL) mengapresiasi Proker yang dilakukan mahasiswa.

“Di tengah pandemi Covid-19 ini memang warga masyarakat sangat perlu dihimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Ini semua demi kesehatan masing-masing dan juga membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran virus,” terangnya.

Ia berharap hal kecil yang dilakukan mahasiswa KKN dari Unikama bisa menyadarkan warga masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan di masa pandemi.

Ajak Warga Tetap Produktif, Mahasiswa KKN Unikama Membuat Warung Hidup di Desa Mbuliwaralau Utara Kabupaten Ende

Unikama – Di masa pandemi Covid-19 ini mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 42 yang berada di Desa Mbuliwaralau Utara Kecamatan Wolowaru Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengajak masyarakat untuk tetap produktif. Salah satu Program Kerja (Proker) mereka yakni membuat “Warung Hidup”.

“Proker ini terinspirasi saat melihat adanya lahan kosong milik Kepala Desa (Kades) Mbuliwaralau Utara yang ada disamping rumahnya. Beliau mengijinkan kami mengajak warga masyarakat bersama-sama untuk menanam aneka sayuran, kemangi dan juga Lombok. Tujuannya untuk menjaga ketersediaan pangan tetap lestari di tengah pandemi,” ungkap Nursia Bara selaku Ketua Kelompok.

Selain menjaga ketersediaan pangan dengan adanya Warung Hidup ini masyarakat tidak perlu untuk pergi ke pasar saat akan membeli sayuran.

“Setidaknya warga juga bisa menghemat pengeluaran untuk urusan dapur. Di masa pandemi ini kami ingin membantu warga agar pandai-pandai dalam mengatur keuangan. Selagi ada lahan yang kosong kami ajak saja mereka menanam sayuran,” ujarnya.

Dengan adanya Warung Hidup ini warga masyarakat juga bisa lebih produktif.Tidak hanya diam di rumah saja, tetapi mereka juga beraktivitas dan dapat menghasilkan sesuatu. Ia berharap, selain bisa dikonsumsi warga masyarakat sendiri, hasilnya nanti juga bisa dijual untuk menambah perekonomian warga masyarakat.

Ahmad Yani selaku Ketua RW.002 Desa Mbuliwaralau sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas ide yang diberikan oleh mahasiswa KKN kelompok 42.

“Saya berterimakasih untuk Ide yang dibuat mahasiswa sangatlah cemerlang. Mengajak warga untuk tetap produktif di tengah pandemi dan membuat Warung Hidup di lahan yang kosong. Penanaman sayuran ini diharapkan dapat sedikit membantu kebutuhan masyarakat untuk sehari-hari,”ucapnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan yang produktif ini bisa membantu masyarakat untuk lebih memahami apa dan bagaimana cara menghadapi Covid-19 di era new normal melalui kegiatan yang positif.

Sementara itu, Siti Mafulah, M.Pd selaku Dosen Pendamping Lapangan (DPL) menjelaskan tujuan dari proker mahasiswa ini sangat baik terutama di masa pandemi seperti ini.

“Mereka ingin meningkatkan ketahanan pangan warga terlebih pada masa sulit seperti ini.  Selain itu, dengan menanam berbagai macam sayuran di pekarangan rumah nantinya membantu beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sayur harian,” tuturnya.

Ia berharap, mahasiswa Unikama dapat membantu masyarakat di tengah pandemi lewat kegiatan KKN ini, terutama melalui proker yang kreatif tentunya.

Mahasiswa KKN Unikama Bantu Desa Karangsono Wujudkan Kampung Tangguh Lawan Covid-19

Unikama – Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) kelompok 09 yang berada di Desa Karangsono Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan membantu warga dan perangkat desa untuk mewujudkan kampung tangguh lawan virus Covid-19. Desa Krangsono sendiri merupakan daerah yang memiliki tingkat penyebaran Covid-19 yang cukup mewabah. Oleh karena itu, dengan mencanangkan kampung tangguh ini diharapkan dapat mengurangi penyebaran virus Covid-19.

Julius Ronaldo Prayogo selaku ketua kelompok menjelaskan bahwasannya ia dan teman-temannya diminta membantu untuk mewujudkan kampung tangguh melalui Program Kerja (Proker) KKN yang salah satunya adalah sosialisasi penerapan cuci tangan sesuai anjuran WHO dan juga membagikan masker kepada masyarakat sekitar.

“Di mulai dari hal yang paling dasar dahulu untuk menyadarkan warga masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan juga kesehatan dengan melakukan sosialisasi cara mencuci tangan dengan baik,” ujarnya.

Selain itu, mereka juga membantu desa di bidang pendidikan, kemasyarakatan serta pembangunan desa. Banyak sekali ide-ide kreatif mahasiswa untuk berinovasi meningkatkan produktivitas Desa Karangsono.

“Kami juga membuatkan Taman Toga seperti jahe, kunir, kencur, dan menanam berbagai macam sayuran seperti cabai, bayam, tomat, terong, sawi. Tak hanya itu, kami dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) juga membantu SDN Karangsono membuatkan modul buku ajar yang sudah didiskusikan dengan kepala sekolahnya,” ungkapnya.

Mohammad Alim selaku Kepala Desa Karangsono sangat senang sekali dengan adanya mahasiswa KKN dari Unikama yang telah bersedia membantu warga masyarakat dan perangkat desa mewujudkan Kampung Tangguh Lawan Covid-19.

“Mahasiswa KKN dari Unikama sangat membantu sekali terutama dalam menyumbangkan ide untuk memajukan desa. Proker yang mereka punya juga sangat bagus, seperti contoh yang menyasar di bidang pendidikan. Membantu dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar dan ada banyak lagi proker yang tentunya sangat kreatif. Saya berharap akan ada banyak lagi mahasiswa Unikama yang bisa bersinergi dengan masyarakat untuk membangun, tidak hanya di Desa Karangsono saja tetapi juga yang berada di desa-desa lainnya,” tuturnya.

Sedangkan, Dr. Sri Hariyani, M.Pd selaku Dosen Pendamping Lapangan (DPL) sangat bangga dengan apa yang dilakukan oleh mahasiswa KKN kelompok 09 di Desa Karangsono untuk membantu mewujudkan Kampung Tangguh.

“Program yang dilaksanakan mahasiswa KKN kelompok 09 sangat luar biasa. Saya berterimakasih kepada perangkat desa yang sudah mendukung proker mahasiswa kami sehingga bisa dilaksanakan dengan lancar. Meskipun saya tidak bisa mendampingi secara langsung karena adanya pandemi, hal ini tidak menyurutkan semangat dan antusiasme mahasiswa,” paparnya.

Ia berharap, upaya mahasiswa untuk ikut serta mewujudkan kampung tangguh dapat menanamkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menerapkan pola hidup sehat seperti selalu menggunakan masker, sering mencuci tangan, dan tetap jaga jarak dalam melakukan aktivitas.

Tim Monev KKN Unikama Pantau Proker Mahasiswa Dengan Kunjungi Desa Putat Kidul

UNIKAMA – Tingkatkan produktifitas ekonomi, lingkungan dan perkembangan teknologi dalam masa Covid-19, mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Putat Kidul Kecamatan Gondanglegi. Memasuki minggu ke-4, Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Unikama melakukan kunjungan kepada mahasiswa KKN, Rabu (5/8/2020). Monev ini dilakukan untuk mengetahui kinerja KKN mahasiswa.
Peserta KKN di Desa Putat Kidul ini terlihat senang, karena kegiatan KKN periode Covid 19 di tahun 2020 ini berjalan dengan baik. Meskipun sistem dan tata cara pelaksanaan berbeda dari biasanya karena harus menyesuaikan dengan kondisi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Dalam diskusi antara tim Monev Unikama dengan mahasiswa KKN yang diwakili Muhammad Irfan Wana Sumanjaya sebagai ketua kelompok dipaparkan Program Kerja (Proker) yang dilakukan selama melaksanakan KKN di Desa Putat Kidul. Dimana produk inovasi dan kreasi mahasiswa ditunjukkan kepada tim Monev, antara lain Hydroponic, masker, hand sanitizer dan tempat cuci tangan. Hal ini merupakan salah satu bukti bahwa mahasiswa mampu beradaptasi dengan masyarakat. Disamping itu mahasiswa juga bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah yang di bagikan kepada masyarakat secara langsung.
Kelompok KKN ini juga membuat video tutorial bagaimana cara membuat abon dan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) lewat video, yang kemudian di sosialisasikan ke masyarakat desa Putat Kidul.
“Alhamdulilah kami bisa menunjukkan hasil inovasi kami kepada masyarakat dan membagikan ilmu kami kepada mereka, dan kami juga bangga bisa melakukan terobosan-terobosan baru, serta masyarakat disini juga sangat terbuka atas kedatangan kami. Kami juga melakukan penyuluhan berupa bimbingan belajar tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah” ungkapnya.
Sementara itu, Tim Monev yang dipimpin, Dr. Suciati, M.H. menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada peserta KKN yang telah melaksanakan program KKN di tengah pandemi Covid-19 secara baik. Mereka sudah menunjukkan inovasi yang dihasilkan, ini perlu diuji coba dan dipatenkan. Selain itu, hasil inovasi ini bisa dimasukkan ke dalam wirausaha yang ada di kampus.
“Diharapkan kegiatan KKN ini dapat memberikan manfaat pengabdian kepada masyarakat serta dapat memberikan pengalaman dan kesan tersendiri bagi mahasiswa. Tentunya dalam pengembangan dan pengimplementasian ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Wanita yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum ini berharap, kegiatan Monev ini menjadi wadah untuk mendapatkan masukan-masukan dan inspirasi dalam rangka perbaikan KKN ke depan. Apapun sistemnya, KKN harus ditingkatkan, harapnya.
Sebagaimana diketahui, KKN periode ini bisa disebut KKN Mandiri yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan memilih tempat sendiri. Dan model KKN seperti ini merupakan kali pertama dilaksanakan oleh Unikama dikarenakan terjadinya bencana Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini. Program KKN ini dijadualkan selama 44 hari, mulai tanggal 13 Juli sampai 31 Agustus 2020, dan ini merupakan salah satu wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi serta suatu bentuk dari kontribusi mahasiswa untuk ikut membantu permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat dan pemerintah.