MOTIVASI PKK RINGINKEMBAR, UNIKAMA GELAR SEMINAR KEWIRAUSAHAAN

UNIKAMA – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) menambah wawasan anggota PKK dengan menggelar seminar kewirausahaan. Kegiatan yang berlangsung di Balai Dukuh Ringinkembar Desa Ringinkembar ini bertujuan memotivasi ibu-ibu PKK untuk berkreasi dan berinovasi memanfaatkan potensi desa.

Agar menambah antusias warga, mahasiswa KKN Unikama datangkan ahli wirausaha Dr. Ir. Enike Dwi Kusumawati, S.Pt., MP., IPM sebagai pemateri. Menariknya, tidak hanya menjelaskan pentingnya berwirausaha, akan tetapi Dosen Peternakan ini menunjukkan hasil handycraft yang bernilai jual ekonomis yang dapat dikerjakan sendiri oleh ibu-ibu PKK.

Sementara itu, dosen pendamping lapangan (DPL) Dr. Sri Rahayu, M.Pd, menuturkan mahasiswa KKN Unikama di desa Ringinkembar menciptakan produk lokal berupa masker kopi, olahan singkong dan pisang. Produk ini secara resmi dialihkan kepada pengurus PKK yang nantinya akan dikembangkan oleh warga.

“Saya berharap dengan adanya inovasi-inovasi terbaru ini tidak hanya anggota PKK tetapi warga juga bisa melanjutkan ide dari mahasiswa dan dapat meningkatkan perekonomian desa supaya bisa memiliki home produksisendiri,” papar DPL yang akrab disapa bu Yayuk ini.

Selain itu, beberapa varian yang dikembangkan pada olahan singkong antara lain rasa jagung manis, pedas, balado dan keju. Sedangkan untuk olahan pisang dikembangkan varian coklat dan matcha.

REKTOR UNIKAMA HARAPKAN ADANYA KEBERLANJUTAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA SUMBERMANJING

UNIKAMA – Desa Sumbermanjing merupakan salah satu tempat yang dikunjungi oleh Rektor Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) kemarin (10/08) saat melakukan monitoring dan evaluasi (Monev). Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Nyamik Rahayu Sesanti, M.Pd ini membantu warga masyarakat sekitar untuk membuat inovasi rasa terbaru dari kopi dan membuat kemasan yang lebih modern. Sehingga kopi ini bisa memiliki harga jual yang tinggi dan layak bersaing dengan kopi kemasan di pasaran.

Selain petani tebu penduduk di Desa Sumbermanjing ini Mayoritas adalah warga penghasil kopi yang dulunya hanya menjual kopi berkemasan plastik dan terlihat tidak menarik. Tidak ada label tertentu yang menjadi ciri khas kopi tersebut. Rasa yang dijual pun hanya 1 varian yaitu original, padahal di pasaran sudah banyak inovasi-inovasi rasa kopi terbaru.

Oleh karena itu, mahasiswa Unikama membantu warga masyarakat menyulap kopi yang awalnya rasa original menjadi berbagai varian rasa seperti chocolate dan vanilla latte. Kemasannya juga diperbaharui, lebih modern dan ditambahkan label Soemawe Coffee. Seperti yang diungkapkan oleh Koordinator Desa (Kordes) Sumbermanjing berikut ini “Pertama-tama kita melakukan penyuluhan mengenai kopi agar lebih berkembang. Dulunya warga menjualnya hanya dengan kemasan plastik biasa dan dengan satu varian rasa saja, namun disini dikembangkan dengan packaging yang menarik dan dengan varian rasa chocolate maupun vanilla latte,” jelas Sukma Riski Lesatari.

Biasanya setelah mahasiswa KKN selesai karya dan produk-produk tidak dapat berlanjut dan berhenti. Sangat perlu sekali membuat masyarakat terus melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh mahasiswa dan bisa mengembangkan potensi yang dimiliki Kecamatan Sumawe. Hal yang berdampak positif ini akan meningkatkan perekonomian warga masyarakat.

Dr. Pieter Sahertian, M.Si selaku Rektor Unikama menerangkan, bahwa nantinya jika waktu KKN Mahasiswa ini berakhir, baik itu karya atau produk lainnya yang dibuat dapat dilanjutkan dan memiliki dampak positif bagi warga masyarakat sekitar dan juga dapat mengisi outlet AGROMART Unikama.

“Harapan saya hal ini tidak berhenti di sini. Ada keberlanjutan dari masyarakat, dari dosen maupun mahasiswa, sehingga bisa menjadi sebuah desa binaan yang bisa terus berkembang. Itu yang kami harapkan, jika warga masyarakat menemui kesulitan juga bisa langsung menghubungi mahasiswa ataupun DPL,” tambahnya.

Sementara itu, Sujono sebagai Kepala Desa Sumbermanjing Wetan mengungkapkan, dengan adanya inovasi terbaru yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Unikama bisa lebih mengembangkan industri kopi di Sumawe.

“Kami sangat berterima kasih dan bangga adanya mahasiswa KKN Unikama memberikan perubahan nilai ekonomis, jika dulu pengemasan hanya biasa saja, kali ini lebih modern, jika dulu rasa kopi hanya original kini sudah berinovasi menjadi beberapa varian rasa,” jelasnya

Kedepannya diharapkan Unikama bisa memberikan pelatihan ataupun penyuluhan untuk kemajuan desa, dan bisa selalu mengirimkan mahasiswa KKN untuk pemberdayaan masyarakat desa menjadi lebih baik lagi. (Ash)

MENGURANGI PERNIKAHAN DINI, MAHASISWA KKN UNIKAMA DESA TAMBAK ASRI SUMAWE ADAKAN PENYULUHAN

UNIKAMA – Maraknya pernikahan dini di kalangan remaja Desa Tambak Asri Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) menjadi fokus mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) saat ini. Tiga kelompok yang bertempat di Desa Tambak Asri dengan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Drs. Iskandar Ladamay, M.Pd ini memiliki Program Kerja (proker) inti salah satunya menggelar penyuluhan tentang pernikahan dini. Kemarin (10/08) bertempat balai Desa Tambak Asri Sumawe penyuluhan berjalan sangat lancar, warga sangat antusias terlihat kurang lebih 50 warga desa berkumpul mengikuti penyuluhan.

“Banyak sekali yang menikah di usia muda karena orangtuanya tidak ingin anaknya terjerumus dalam hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkap Ibu Sriyati selaku Ketua PKK Desa Tambak Asri.

Selain itu mereka yang menikah diusia muda juga 80% belum memiliki pekerjaan. Mereka tinggal bersama orangtua dan masih menumpang statusnya. Kebanyakan menikah secara siri, tambahnya.

Sementara itu, Dr. Dra. Suciati, SH, M.Hum selaku pemateri menjelaskan bahwasannya menikah muda itu tidak salah. Hanya saja waktu yang belum tepat, maksudnya adalah menikah itu diperbolehkan asalkan umur keduanya sudah sesuai dengan peraturan Undang-Undang. Sudah dijelaskan dalam pasal 7 ayat (1) tentang ketentuan batas usia pernikahan untuk laki-laki 19 tahun dan perempuan 16 tahun.

“Untuk saat ini memang tidak terlalu kelihatan dampaknya tetapi untuk kedepannya pasti pasangan muda ini dan keluarga akan merasakan dampak dari pernikahan dini, apalagi dengan umur masih sangat muda dan dibawah batasan usia yang ditentukan oleh Undang-undang,” paparnya.

Paling tidak keduanya sudah memiliki pekerjaan tetap dan berpenghasilan. Diharapkan setelah adanya penyuluhan ini dapat mengurangi pernikahan dini di Desa Tambak Asri Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

TINGKATKAN PEREKONOMIAN WARGA DESA HARJOKUNCARAN SUMAWE, MAHASISWA KKN UNIKAMA AJARKAN MEMBATIK

UNIKAMA – Dampak positif Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) di Desa Harjokuncaran Kecamatan Sumbermanjing Wetan ( Sumawe) terlihat dari program kerja (proker) yang di miliki mahasiswa dan ilmu-ilmu yang mereka salurkan melalui proker. Mahasiswa dengan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Ibu Rina Wijayanti, S.Psi., M.Psi, memiliki proker yang salah satunya adalah, bagaimana cara melakukan kepengurusan Perizinan Industri Rumah Tangga (PIRT).

Pasalnya masih banyak sekali masyarakat yang belum memahami tentang bagaimana proses untuk melakukan kepengurusan PIRT untuk Industri Rumah Tangga yang ditekuni masyarakat.

Ekky Susanto selaku Koordinator Desa (Kordes) Desa Harjokuncaran juga menjelaskan proker yang terselesaikan kini pelatihan dan seminar tentang bagaimana proses perijinan PIRT tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun. 

“Proker kami tidak hanya itu, saat ini kami sedang memberikan kegiatan membatik dengan teknik jumput yang kami laksanakan bersama Ibu PKK dan masyarakat sekitar,” tambahnya 

Butuh beberapa latihan untuk teknik ini. Dengan peralatan sederhana Ibu PKK dan masyarakat sangat antusias dan ingin terus belajar. Tidak sampai di situ saja, batik ini bisa juga dijual di pasaran dengan harga Rp. 100 ribu bahan awal berupa kain, kelereng, tali dan lainnya hanya dengan modal Rp. 50 ribu. Selain itu mahasiswa KKN juga memberikan contoh bahwa kain batik jumput ini bisa dijahit dalam bentuk baju “outer”, hal ini akan menjadi nilai jual kain batik jumputan ini. 

Diharapkan ilmu – ilmu tersebut bisa meningkatkan perekonomian warga masyarakat Desa Harjokuncaran Sumawe. (Ash)

MAHASISWA UNIKAMA BUAT MASKER WAJAH DARI BIJI KOPI

UNIKAMA – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) dengan Dosen Pendamping Lapangan Ibu Dr. Sri Rahayu, M.Pd membuat inovasi masker dari biji kopi yang dihaluskan. Hal ini memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di Desa Ringinkembar, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe). Memang Desa Ringinkembar kaya akan kopi dan coklat, produk ini dihasilkan selama 25 hari masa bakti mereka dalam mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.


“Kita lihat masker kopi ini masih jarang diproduksi. Jadi semuanya, mulai proses pemilihan biji, sampai produksi kita cari dan lakukan di Desa ini,” papar Decky Satrio Pamungkas, Koordinator Desa (Kordes) KKN Unikama 2019 Desa Ringinkembar, Kecamatan Sumawe.


Mahasiswa TI Semester 7 Unikama ini mempresentasikan langsung hasil produknya kepada Rektor Unikama, Dr. Pieter Sahertian, M.Si yang hadir di lokasi, Sabtu, (10/8) kemarin. Hari ini memang jadwal Monitoring dan Evaluasi (Monev) mahasiswa KKN Unikama dengan mengunjungi tiga Desa lokasi KKN di Kecamatan Sumawe, Kabupaten Malang.


Pembuatan masker kopi ini sendiri cukup mudah. Biji kopi yang ada cukup dihaluskan, lalu ditambahkan air mawar siap pakai yang bisa dibeli di toko. “Kita harapkan penduduk bisa meneruskan, masalah bahan yang dibuat kita bisa sosialisasikan lebih lanjut,” papar Decky.


Dengan demikian, ibu-ibu PKK Ringinkembar tertarik dengan produk hasil kreasi mahasiswa KKN. Menurut salah satu warga, wajah mereka menjadi lebih glowing usai mencoba memakai produk ini.


Kordes Desa Ringinkembar Decky Satrio Pamungkas menambahkan, jika jadi diproduksi masal, produk masker biji kopi ini akan dipasarkan di daerah Ringinkembar hingga pameran wirausaha di Unikama.Sementara itu, Rektor Unikama memberikan apresiasi penuh terhadap produk kreasi mahasiswa KKN Unikama ini, karena dianggap lain daripada yang lain. Produk ini dianggapnya mampu menggabung Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian masyarakat dan inovasi yang layak masuk Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM).


” KKN ini kan mengintegrasikan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan dan skill yang lain dari mahasiswa, ditambah nilai-nilai yang ada di masyarakat, itu intinya,” pesan rektor.