LESTARIKAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP ANAK

UNIKAMA – Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, semakin banyak permainan yang canggih serta didukung dengan tekhnologi tinggi. Dengan demikian mengurangi pengetahuan anak-anak untuk mengenal beragam permainan tradisional yang ada didaerah.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Kanjuruhan Malang (UNIKAMA) di Desa Simojayan – Ampelgading Kabupaten Malang mengajak masyarakat sekitar untuk menjaga permainan tradisional yang ada dikampungnya. Dengan demikian diadakan program “Melestarikan Permainan Tradisional Terhadap Anak”.

Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja (Proker) pokok dari kelompok dua mahasiswa KKN UNIKAMA yang berlangsung di lapangan SDN 1 Simojayan. Empat dusun, putukrejo, simojayan, sukodono, dan dusun kalirejo antusias mengikuti kegiatan ini. Diharapkan, keempat dusun tersebut harus memiliki kepentingan untuk menjaga permainan yang saat ini mulai surut, harap ketua pelaksana Naufal Romzy.

Ia menambahkan, tekhnologi tidak seluruhnya membawa dampak positif bagi anak-anak, namun tanpa disadari juga membawa dampak negative.

Banyak permainan yang diperkenalkan kepada siswa, diantaranya Gobag sodor atau Benteng Sodor, Permainan Karet, Engklek, Coklak, dan Ular naga Panjang.

Kegiatan yang berlangsung 6-8 Agustus ini untuk mengingatkan kembali akan pentingnya melestarikan permainan tradisional yang hampir ditinggalkan oleh generasi-generasi muda saat ini terutama anak-anak.

Naufal berharap agar pemermainan ini terus diingat oleh anak-anak generasi selanjutnya agar tidak punah. Dengan demikian, kelompok dua mengangkat tema tentang melestarikan tradisional, salah satunya melestarikan permainan tradisional ini.

“Kami mengajak anak-anak berkumpul di SDN Simojayan 1 dan melakukan diskusi kecil untuk memberikan motivasi akan pentingnnya menjaga tradisional. Setelah itu anak-anak diajak untuk bermain permainan tradisional,” ujarnya.

Antusias anak-anak dalam mengikuti kegiatan ini terlihat sangat tinggi, mereka tampak gembira dan tertawa memainkan permainan tradisional. Terlihat mereka taksabar menunggu giliran bermain dan saling memberi dukungan kepada teman-temannya ketika sedang bermain. Hal ini terbukti dari salah satu siswa, Dimas yang merupakan salah satu siswa SD kelas 6 Simojayan mengaku sangat terhibur dan merasa senang.

“Kami berharap, kedepannya desa Simojayan dapat memberikan angin segar serta mampu menumbuhkan semangat anak-anak untuk tetap menjaga dan melestarikan permainan tradisional yang ada didaerahnya,” ungkap Naufal. (NR)

MAHASISWA KKN UNIKAMA BEKALI SISWA MITIGASI BENCANA ALAM

UNIKAMA – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) di desa Tlogosari kecamatan Tirtoyudo kembali melaksanakan program kerja (proker) unggulan. Proker kali ini yakni sosialisasi dan simulasi bencana alam atau yang biasa disebut mitigasi bencana alam. Kegiatan yang digawangi kelompok tiga peserta KKN ini bekerja sama dengan SMP PGRI 02 Tirtoyudo.
Mitigasi ini sendiri merupakan perencanaan atau upaya yang dilakukan untuk mengurangi resiko bencana melalui penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana, ujar Felixius Melki selaku ketua pelaksananya.
“Misi dari kegiatan ini untuk membangun kesiapsiagaan dini pada lingkungan sekolah. Sehingga ketika terjadi bencana mereka sudah memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara berlindung dan menyelamatkan diri,” paparnya.
Peserta kegiatan yang berlangsung hari ini (4/8) diikuti 78 siswa-siswi serta para pengajar yang beranggotakan sepuluh orang. Tidak hanya kelompok tiga saja yang menjadi panitia dari kegiatan ini, kelompok satu dan dua ikut serta dalam mensukseskan kegiatan ini.
Panitia gabungan yang berjumlah 34 orang tersebut terbagi menjadi lima tim. Diantaranya tim peringatan dini, tim pertolongan pertama, tim penyelamatan dan evakuasi, tim logistik, dan tim asesmen. Sebelum memulai simulasi bencana alam, peserta diberikan sosialisasi oleh panitia di dalam kelas. Sosialisasi yang diberikan seputar macam-macam bencana, penyebab dan bagaimana cara menyelamatkan diri saat terjadi bencana.
Simulasi bencana dimulai saat sirine dan bel sekolah dinyalakan. Dengan sontak, Peserta yang telah dibekali materi sebelumnya langsung diajak untuk mempraktekkan apa yang baru saja mereka dapat.
Dengan begitu, peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, salah satunya Reni Wahyunika. Reni yang juga berasal dari desa Tlogosari mengatakan bahwa kegiatan ini bermaanfaat. “Ya seneng mbak, soalnya aku jadi tau bagaimana cara menyelamatkan diri kalau ada gempa bumi,” jelas siswi yang duduk di kelas delapan tersebut.
Selaras dengan Sugeng Hariadi (56) selaku kepala sekolah SMP PGRI 02 Tirtoyudo berpendapat bahwa kegiatan semacam ini sangat bermanfaat bagi siswa. Pasalnya, baru kali ini sekolah mendapat kesempatan menjadi peserta untuk sosialiasasi dan simulasi bencana. “Acara ini sangat bagus karena sedikit banyak anak-anak kami mendapat pelajaran yang belum pernah mereka dapat sebelumnya,” imbuh pria yang berasal dari dusun Tlogomulyo ini.
Disisi lain, Sugeng berharap dengan adanya kegiatan ini semoga kegiatan semacam ini bisa memberi pengalaman bagi siswa jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam, harapnya. (Wiji_HMJF)

PENDAFTARAN KKN TAHUN 2018

Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2018 akan kembali dilaksanakan oleh penyelenggara yaitu Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). Info pendaftaran KKN pun sudah di umumkan pada pertengahan bulan Maret 2018 yang lalu oleh panitia penyelenggara KKN.

Pada Timeline kegiatan KKN di informasikan bahwa jangka waktu Pendaftaran KKN dimulai pada tanggal 19 Maret 2018 s.d 30 April 2018, sedangkan pelaksanaan KKN di lapangan dilaksanakan selama 40 hari yaitu pada tanggal 16 Juli 2018  s.d. 27 Agustus 2018.

Berikut Informasi, Timeline dan Formulir Pendaftaran Kegiatan KKN tahun 2018

1. Pengumuman dan Time Line 2018

2. FORMULIR PENDAFTARAN KKN 2018

 

 

 

Sosialisasi Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Edisi XII

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi resmi melakukan Launching Buku Pedoman Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi XII pada pertengahan bulan Maret 2018 yang lalu. Buku pedoman tersebut secara fisik terlihat lebih ringkas dan lebih tipis dari buku pedoman edisi sebelumnya, pada kontennya terdapat beberapa kebijakan-kebijakan baru yang tertulis dalam melaksanakan kegiatan Penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat, salah satunya adalah tentang skema penelitian yang mana disesuaikan dengan kluster Perguruan Tinggi, dan juga jabatan fungsional Dosen. Dalam kegiatan sosialisasi yang disampaikan oleh Ketua dan Sekretaris LPPM di ruang Auditorium Gedung Multikultural tersebut, ketua LPPM menyampaikan bahwasanya pengajuan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tidak semudah seperti tahun sebelumnya dan skemanya lebih sedikit yang bisa dilakukan, apalagi dengan tidak adanya skema penelitian bagi dosen pemula karena status madya.

Materi Sosialisasi
Materi Sosialisasi Pedoman Edisi XII