Mahasiswa KKN Unikama Bantu Desa Karangsono Wujudkan Kampung Tangguh Lawan Covid-19

Unikama – Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) kelompok 09 yang berada di Desa Karangsono Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan membantu warga dan perangkat desa untuk mewujudkan kampung tangguh lawan virus Covid-19. Desa Krangsono sendiri merupakan daerah yang memiliki tingkat penyebaran Covid-19 yang cukup mewabah. Oleh karena itu, dengan mencanangkan kampung tangguh ini diharapkan dapat mengurangi penyebaran virus Covid-19.

Julius Ronaldo Prayogo selaku ketua kelompok menjelaskan bahwasannya ia dan teman-temannya diminta membantu untuk mewujudkan kampung tangguh melalui Program Kerja (Proker) KKN yang salah satunya adalah sosialisasi penerapan cuci tangan sesuai anjuran WHO dan juga membagikan masker kepada masyarakat sekitar.

“Di mulai dari hal yang paling dasar dahulu untuk menyadarkan warga masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan juga kesehatan dengan melakukan sosialisasi cara mencuci tangan dengan baik,” ujarnya.

Selain itu, mereka juga membantu desa di bidang pendidikan, kemasyarakatan serta pembangunan desa. Banyak sekali ide-ide kreatif mahasiswa untuk berinovasi meningkatkan produktivitas Desa Karangsono.

“Kami juga membuatkan Taman Toga seperti jahe, kunir, kencur, dan menanam berbagai macam sayuran seperti cabai, bayam, tomat, terong, sawi. Tak hanya itu, kami dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) juga membantu SDN Karangsono membuatkan modul buku ajar yang sudah didiskusikan dengan kepala sekolahnya,” ungkapnya.

Mohammad Alim selaku Kepala Desa Karangsono sangat senang sekali dengan adanya mahasiswa KKN dari Unikama yang telah bersedia membantu warga masyarakat dan perangkat desa mewujudkan Kampung Tangguh Lawan Covid-19.

“Mahasiswa KKN dari Unikama sangat membantu sekali terutama dalam menyumbangkan ide untuk memajukan desa. Proker yang mereka punya juga sangat bagus, seperti contoh yang menyasar di bidang pendidikan. Membantu dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar dan ada banyak lagi proker yang tentunya sangat kreatif. Saya berharap akan ada banyak lagi mahasiswa Unikama yang bisa bersinergi dengan masyarakat untuk membangun, tidak hanya di Desa Karangsono saja tetapi juga yang berada di desa-desa lainnya,” tuturnya.

Sedangkan, Dr. Sri Hariyani, M.Pd selaku Dosen Pendamping Lapangan (DPL) sangat bangga dengan apa yang dilakukan oleh mahasiswa KKN kelompok 09 di Desa Karangsono untuk membantu mewujudkan Kampung Tangguh.

“Program yang dilaksanakan mahasiswa KKN kelompok 09 sangat luar biasa. Saya berterimakasih kepada perangkat desa yang sudah mendukung proker mahasiswa kami sehingga bisa dilaksanakan dengan lancar. Meskipun saya tidak bisa mendampingi secara langsung karena adanya pandemi, hal ini tidak menyurutkan semangat dan antusiasme mahasiswa,” paparnya.

Ia berharap, upaya mahasiswa untuk ikut serta mewujudkan kampung tangguh dapat menanamkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menerapkan pola hidup sehat seperti selalu menggunakan masker, sering mencuci tangan, dan tetap jaga jarak dalam melakukan aktivitas.

Tim Monev KKN Unikama Pantau Proker Mahasiswa Dengan Kunjungi Desa Putat Kidul

UNIKAMA – Tingkatkan produktifitas ekonomi, lingkungan dan perkembangan teknologi dalam masa Covid-19, mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Putat Kidul Kecamatan Gondanglegi. Memasuki minggu ke-4, Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Unikama melakukan kunjungan kepada mahasiswa KKN, Rabu (5/8/2020). Monev ini dilakukan untuk mengetahui kinerja KKN mahasiswa.
Peserta KKN di Desa Putat Kidul ini terlihat senang, karena kegiatan KKN periode Covid 19 di tahun 2020 ini berjalan dengan baik. Meskipun sistem dan tata cara pelaksanaan berbeda dari biasanya karena harus menyesuaikan dengan kondisi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Dalam diskusi antara tim Monev Unikama dengan mahasiswa KKN yang diwakili Muhammad Irfan Wana Sumanjaya sebagai ketua kelompok dipaparkan Program Kerja (Proker) yang dilakukan selama melaksanakan KKN di Desa Putat Kidul. Dimana produk inovasi dan kreasi mahasiswa ditunjukkan kepada tim Monev, antara lain Hydroponic, masker, hand sanitizer dan tempat cuci tangan. Hal ini merupakan salah satu bukti bahwa mahasiswa mampu beradaptasi dengan masyarakat. Disamping itu mahasiswa juga bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah yang di bagikan kepada masyarakat secara langsung.
Kelompok KKN ini juga membuat video tutorial bagaimana cara membuat abon dan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) lewat video, yang kemudian di sosialisasikan ke masyarakat desa Putat Kidul.
“Alhamdulilah kami bisa menunjukkan hasil inovasi kami kepada masyarakat dan membagikan ilmu kami kepada mereka, dan kami juga bangga bisa melakukan terobosan-terobosan baru, serta masyarakat disini juga sangat terbuka atas kedatangan kami. Kami juga melakukan penyuluhan berupa bimbingan belajar tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah” ungkapnya.
Sementara itu, Tim Monev yang dipimpin, Dr. Suciati, M.H. menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada peserta KKN yang telah melaksanakan program KKN di tengah pandemi Covid-19 secara baik. Mereka sudah menunjukkan inovasi yang dihasilkan, ini perlu diuji coba dan dipatenkan. Selain itu, hasil inovasi ini bisa dimasukkan ke dalam wirausaha yang ada di kampus.
“Diharapkan kegiatan KKN ini dapat memberikan manfaat pengabdian kepada masyarakat serta dapat memberikan pengalaman dan kesan tersendiri bagi mahasiswa. Tentunya dalam pengembangan dan pengimplementasian ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Wanita yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum ini berharap, kegiatan Monev ini menjadi wadah untuk mendapatkan masukan-masukan dan inspirasi dalam rangka perbaikan KKN ke depan. Apapun sistemnya, KKN harus ditingkatkan, harapnya.
Sebagaimana diketahui, KKN periode ini bisa disebut KKN Mandiri yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan memilih tempat sendiri. Dan model KKN seperti ini merupakan kali pertama dilaksanakan oleh Unikama dikarenakan terjadinya bencana Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini. Program KKN ini dijadualkan selama 44 hari, mulai tanggal 13 Juli sampai 31 Agustus 2020, dan ini merupakan salah satu wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi serta suatu bentuk dari kontribusi mahasiswa untuk ikut membantu permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat dan pemerintah.

Sosialisasi Covid-19 Jadi Program Kerja KKN Kelompok 42 Di Desa Mororejo

Unikama – Mengetahui bahaya virus Covid-19 ini sangatlah penting. Penyebab, dampak dan cara memutus tali penyebarannya virus ternyata tidak semua masyarakat mengetahui tentang itu. Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) Kelompok 42 Desa Mororejo Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan ini berikan Sosialisasi kepada masyarakat dengan tema “Meningkatkan Ketangguhan Masyarakat dalam Menghadapi Wabah Covid-19”.

Isra Pawela selaku Ketua KKN menjelaskan bahwa kelompok 42 ingin memberikan edukasi dan demonstrasi seputar Covid-19 kepada masyarakat agar mereka sadar perlunya menjaga kebersihan dan mematuhi protokol kesehatan.

“Sosialisasi kami lakukan di Balai Desa Mororejo selain dihadiri oleh warga masyarakat, kami juga turut mengundang aparat desa, pemuda karang taruna, ibu PKK, tokoh masyarakat dan juga RT/RW setempat. Hal ini bertujuan agar mereka bisa saling mengingatkan dan memberikan pengertian jika nantinya ada warga masyarakat yang masih melanggar protokol kesehatan,” ungkapnya.

Kegiatan ini tetap mematuhi Standar Operasional Penggunaan (SOP) Covid-19. Mulai dari harus cuci tangan sebelum masuk Balai Desa sampai pengaturan tempat duduk juga ada jaraknya. Para undangan wajib memakai masker, jika ada warga yang datang tidak menggunakan masker, maka akan diberikan masker gratis oleh mahasiswa KKN.

Ngatoyo selaku Kepala Desa Mororejo mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa KKN yang sudah menggelar kegiatan sosialisasi dan juga warga masyarakat yang bersedia datang dalam acara ini.

“Saya sangat senang mahasiswa KKN ini bisa mengadakan sosialisasi di desa kami. Kegiatan seperti ini sangatlah penting bagi warga masyarakat, sebagian dari kita juga belum terlalu mengerti akan protokol kesehatan yang sebenarnya seperti apa, dampak apa saja yang disebabkan oleh virus ini, cara penularannya juga seperti apa,” ujarnya saat memberikan sambutan.

Ia berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat bisa memahami tentang virus Covid-19 itu seperti apa dan juga bisa saling mengingatkan untuk selalu menjaga kebersihan terutama tidak bergerumpul dan selalu menggunakan masker.

“Saat ini Desa Mororejo masih termasuk didalam zona hijau, semoga ditambah dengan adanya sosialisasi ini Desa kita ini tetap berada dalam zona hijau sampai wabah Covid-19 berakhir,” tutupnya.

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan mengisian materi oleh mantri dari Desa Mororejo dr. Sulingsih Hadi Wisnu yang menjelaskan secara detail tentang Covid-19. Mulai dari pengertian, awal penyebaran hingga cara pencegahannya.

Mahasiswa KKN Kelompok 42 berharap agar warga Desa Mororejo bisa benar-benar menjaga kesehatannya di masa pandemi ini agar tidak ada yang terkena Covid-19 di desa tersebut.

Di sisi lain, Siti Mafulah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) mahasiswa KKN kelompok 42 sangat mendukung sekali kegiatan sosialisasi ini karena tujuan mahasiswa juga baik.

“Mereka ingin mensinergikan diri bersama aparatur desa untuk meningkatkan pemahaman masyarakat betapa pentingnya menjaga kesehatan lingkungan sekitar,” tuturnya.

Ia berharap,seluruh warga Desa Mororejo dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan,perilaku hidup bersih dan terhindar dari virus Covid-19.

Berikan Pelatihan, Mahasiswa Unikama Olah Limbah Ternak Jadi Pupuk

UNIKAMA – Mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) yang saat ini menempuh Kuliah Kerja Nyata (KKN) dituntut untuk berkontribusi membantu masyarakat khususnya di masa pandemi Covid-19. Seperti halnya mahasiswa KKN Kelompok 15 yang berada di Desa Sumberpetung Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang ini, mereka bantu warga masyarakat ubah limbah ternak menjadi pupuk organik.

“Awalnya kami melihat banyak sekali masyarakat yang memiliki hewan ternak, tetapi belum bisa memanfaatkannya secara maksimal terutama kotoran hewan. Masyarakat masih bingung, terkadang baunya juga sangat menyengat dan mengganggu,” ungkap Achmad Nur Firdausi selaku Ketua Pelaksana Pelatihan.

Limbah ternak diubah menjadi pupuk BOKASHI (Bahan Organik Kaya Akan Sumber Hayati). Pupuk ini merupakan pupuk organik.

“Kami memilih menjadikan pupuk organik ini karena mempertimbangkan banyaknya limbah ternak dan juga cara pembuatannya yang mudah dipahami oleh masyarakat. Pupuk Bokashi dapat di aplikasikan dalam segala tanaman,” paparnya.

Pelatihan yang digelar, Sabtu (18/07/2020) di Balai Dusun Banduarjo ini dihadiri oleh kelompok ternak yang ada di Desa Sumberpetung. Kelompok ternak ini terlihat sangat antusis mengikuti pelatihan, karena hal ini sangat bermanfaat sekali bagi mereka kedepannya.

Perwakilan dari kelompok ternak tersebut mengucapkan banyak terimakasih kepada mahasiswa KKN Kelompok 15 dari Unikama ini, dengan adanya pelatihan ini mereka bisa memanfaatkan limbah atau kotoran ternak agar bermanfaat dan bisa menjadi sumber penghasilan baru bagi mereka.

Dengan adanya pelatihan ini mahasiswa KKN Kelompok 15 Desa Sumberpetung berharap warga masyarakat dapat mengolah limbah yang sebelumnya tidak bernilai kini bisa di olah menjadi pupuk yang bermanfaat dan juga membuka peluang usaha bagi masyarakat Desa Sumberpetung.

Sehingga nantinya, warga dapat lebih hemat dan tidak perlu lagi membeli pupuk kimia untuk menyuburkan pertanian atau tanaman di sekitar rumah mereka.

Di Tengah Pandemi Covid-19, Unikama Tetap Lakukan Program KKN Mahasiswa

UNIKAMA – Di masa pandemi Covid-19 ini Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) tetap melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) untuk mahasiswa. Meskipun nampak berbeda dengan tahun sebelumnya, Unikama tetap ingin mahasiswa bisa berkontribusi dan mengabdi kepada masyarakat. Membantu mereka dengan Program Kerja (Proker) yang kreatif, inovatif dan tepat guna.

Dengan tema “Sosial Masyarakat Di Era Pandemi Covid-19” ini mahasiswa tidak lagi dikonsetrasikan dalam suatu tempat tertentu tetapi mereka akan diberikan keleluasaan pemilihan tempat KKN.

“Banyak mahasiswa kami yang sudah pulang ke daerahnya masing-masing akibat pandemi Covid-19 ini. Dengan adanya hal tersebut bukan tidak mungkin untuk melaksanakan KKN, sekarang eranya sudah canggih dengan sistem online tanpa bertatap muka kita tetap bisa melaksanakan KKN. Mahasiswa dibebaskan untuk memilih tempat KKN di seluruh Indonesia, di daerah tempat tinggalnya juga kami perbolehkan,” ungkap Ketua LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Unikama Dr. Sudiyono, M.Pd. saat ditemui di ruangannya.

Sedangkan untuk mahasiswa yang masih tinggal di Kota Malang, LPPM Unikama siap membantu mencarikan tempat KKN baik itu di Kabupaten maupun Kota Malang. Dalam situasi pandemi seperti ini, pihak LPPM tidak memaksakan mahasiswa harus berkelompok asalkan tidak dalam kelompok besar, dan kalaupun ingin melaksanakan KKN secara individual juga diperbolehkan.

“LPPM Unikama tidak lepas tangan begitu saja, nanti tetap akan ada DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) yang proses pembimbingannya akan dilakukan secara Daring (Dalam Jaringan). Dosen akan mengawasi, mengontrol, dan membantu penyusunan Program Kerja (Proker) mahasiswa secara online. Bahkan, jika memungkinkan Dosen bisa mengunjungi mahasiswa yang melaksanakan KKN di daerah yang dekat dan mudah dijangkau dengan syarat sudah ada janji dan kesepakatan sebelumnya,” tuturnya.

Daring ini sebenarnya bisa bermacam-macam bentuk aplikasinya, oleh karena itu, pihak LPPM membebaskan DPL dan mahasiswa untuk memilih aplikasi apa yang memungkinkan untuk dipakai berkomunikasi.

“Meskipun kondisi pandemi Covid-19 ini terus berkembang, tetapi kita tetap memperhatikan mahasiswa untuk bisa menyelesaikan pembelajarannya sesuai dengan kalender akademik. Karena mahasiswa kami tersebar mulai dari yang tinggal di daerah dekat kampus sampai ke daerah pelosok, bahkan sampai di Luar Jawa, maka KKN ini tetap kami laksanakan sesuai dengan tempat tinggal mereka atau daerah yang mereka pilih.  Sedangkan untuk mahasiswa yang mandiri atau individual berkisar 10%, juga bisa melaksanakan KKN secara individu atau tidak berkelompok.

Di sisi lain, Sekretaris LPPM Unikama Dr. Maris Kurniawati, S.S.i., M.Kes. menambahkan bahwa dengan adanya kegiatan KKN di tengah pandemi Covid-19 ini Unikama bisa berkontribusi kepada masyarakat tanpa mengurangi masa studi mahasiswa.

“Tahun ini scope mahasiswa melaksanakan KKN menjadi lebih luas, berbeda dengan tahun sebelumnya tidak hanya di Malang Kota tetapi juga Kabupaten bahkan sampai di Luar Jawa. Tentunya, pihak LPPM juga sudah melakukan persiapan-persiapan sebelumnya. Terutama perlu membuat konsep yang matang agar KKN Tahun 2020 ini berjalan dengan baik. Konsep seperti ini terbilang baru, tetapi kami selalu terus belajar dari lembaga Pendidikan yang lain tentang cara menghadapi kondisi pandemi Covid-19 ini agar proses pembelajaran terus berlangsung,” paparnya.

Di kegiatan KKN tahun lalu, LPPM Unikama hanya berkonsentrasi dalam pemberdayaan masyarakat saja, sedangkan untuk tahun ini masih sama hanya saja akan ditambah dengan membantu masyarakat untuk beradaptasi di masa pandemi Covid-19.

“Masih ada saja masyarakat yang belum paham akan Covid-19, inilah nanti tugas mahasiswa agar dapat membantu memberikan pengetahuan tentang Covid-19 serta dampak apa saja yang diperoleh jika tidak mematuhi protokol kesehatan. Tidak hanya itu, mereka juga akan ikut andil membantu masyarakat dalam pengembalian ekonomi yang sempat tersendat karena adanya pandemi. Selain itu, dari segi pendidikan saat ini yang sistemnya online, mahasiswa bisa membantu guru-guru yang masih awam akan teknologi,” tambahnya.

Program KKN yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 ini merupakan bentuk tanggungjawab Kampus kepada mahasiswa agar mahasiswa tetap dapat menyelesaikan masa studi tepat waktu sesuai dengan Program Akademik Universitas.