MAHASISWA KKN KEMBANGKAN KECAMATAN AMPEL GADING MENJADI DESA WISATA

UNIKAMA – Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) di Kecamatan Ampel Gading Desa Tirtomoyo diapresiasi oleh warga sekitar. Pasalnya salah satu program kerja (Proker) mereka adalah mengembangkan dan memacu kualitas SDM di Dusun Sumber Genthong Desa Tirtomoyo. Salah satu yang akan mereka kembangkan adalah wisata Desa “Ranu Sosro”.

Danau Ranu Sosro merupakan danau buatan untuk memenuhi kebutuhan dalam persediaan air saat musim kemarau tiba. Bapak Moch Zaenal selaku Kepala Dusun Desa Tirtomoyo juga membenarkan hal tersebut “fenomena alam yang ada di desa ini awalnya masih belum banyak yang memanfaatkan, warga setempat tidak mau menggunakan karena lingkungan sekitar airnya terkesan kumuh dan kotor,”.

Dari situlah mahasiswa KKN Unikama ingin mengembangkan Ranu Sosro sebagai aset cagar alam guna memajukan Desa Tirtomoyo.

Pembenahan awal yang dilakukan adalah sarana Jalan-Jalan ke arah lokasi wisata. Ada beberapa jalan yang sedikit berlubang sekaligus pemasangan peta petunjuk lokasi.

Ibu Yulianti, S.Pd.I.,M.Pd selaku Dosen Pendamping Lapangan (DPL) menjelaskan bahwa belajar dan mengabdi itu tugas manusia dalam mensyukuri nikmat Allah SWT, hal ini diwujudkan KKN UNIKAMA memacu kualitas SDM di Desa Tirtomoyo dalam membangun dan memanfaatkan desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa menjadi lebih baik lagi. Semua yang dilakukan oleh mahasiswa termasuk design wisata sudah disepakati dengan catatan mahasiswa KKN dan Aparat Desa. Di tahun sebelumnya ada yang melihat fenoma alam berupa penampung air hujan desa di pegunungan yang indah dan akhirnya diberi nama “Ranu Sosro”.

Selain itu, Bapak Ismail selaku sekretaris desa juga mengungkapkan “adanya mahasiswa KKN UNIKAMA sangat membantu kami dalam melayani warga baik penataan administrasi maupun pembuatan web Desa, tidak hanya itu mereka juga melakukan pendampingan dan bantuan pemasaran untuk usaha masyarakat seperti pengolahan salak dan kopi,” paparnya.

MAHASISWA KKN UNIKAMA UBAH RASA KOPI

UNIKAMA – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) menyelenggarakan acara monitoring dan evaluasi (Monev). Hal ini dilakukan kepada mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019 yang berlokasi di Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Kabupaten Malang, (9/8) kemarin.

Wakil Rektor (Warek) II Dr. Sudi Dul Aji, M.Si memimpin langsung Monev kali ini yang mengunjungi mahasiswa KKN di Desa Sumberagung, Tegalrejo, dan Sekarbanyu Kecamatan Sumawe.

Ketua kelompok Desa Sumberagung, Pradana akan mengembangkan potensi yang ada di desa tempatnya KKN. Warga banyak berpenghasilan dari tanaman kopi, dari potensi kopi itu sendiri disayangkan, karena belum ada pengolahan. Untuk itu, pihaknya berupaya membuat inovasi pengolahan agar kopi tidak hanya kopi original.

“Kami akan bikin beberapa rasa, Varian Jahe, Vanillite, Green Tea. Selain itu kami juga melakukan pemasaran dan pengemasan,” ungkapnya.

Warek II Dr. Sudi Dul Aji, M.Si merasa bangga bahwa mahasiswanya bisa melakukan KKN di daerah terpencil. Diharapkan mahasiswa KKN menumbuhkan kebersamaan agar bisa memupuk rasa bersama-sama.

“Ya, saya bangga dengan para mahasiswa yang tetap bersemangat meski hidup jauh dari Kota. Mereka tidak mengeluh, hal itu menjadi tantangan tersendiri, sehingga di tempat tersebut mereka bisa berkreasi dan membaur dengan masyarakat,” ungkap Warek II.

Dosen Fisika ini juga mengatakan, monev dilakukan untuk memantau pelaksanaan program yang telah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai tema “KKN Memacu Peningkatan Kualitas SDM Pembangunan Bangsa”.

Lebih lanjut, ia juga berharap produk yang telah dibuat mahasiswa diajarkan kepada masyarakat dari pembuatan sampai pemasaran produk. Sehingga setelah mahasiswa KKN selesai produk yang telah diajarkan dapat bermanfaat dan menambah penghasilan masyarakat.

“Semoga setelah KKN para mahasiswa tetap dapat berekreasi membuat berbagai olahan rasa minuman kopi yang bisa dijual ke masyarakart,” tukasnya.

Selain itu, jika ada motivasi dari warga perlu dibicarakan dengan pemerintah desa. Akan tetapi mahasiswa KKN tetap sebagai motivator, dinamisator, katalisator. Disitu memfasilitasi sedikit anggaran dari mahasiswa KKN, warga dan pemerintah.

Dengan demikian, tim pengabdian dari LPPM akan menindak lanjuti, mungkin ada pengemasan kopi atau produksi kopi. Dalam skala kecil dulu, nantinya kalau sudah memungkinkan, mesin ada, bahan ada, tinggal menunggu pengolahan untuk memproduksi.

Diharapkan, para mahasiswa harus memiliki kompetensi yang mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien kepada masyarakat khususnya pada perangkat atau pimpinan. Jangan sampai terjadi salah pengertian atau miss komunikasi. “Kami berharap mahasiswa tetap menjaga nama baik almamater dan dalam rangka penerimaan mahasiswa baru ikut mempublikasikan keunggulan dan program serta keberadaan Unikama di tengah masyarakat,” pungkasnya.

MAHASISWA KKN UNIKAMA TUNJANG POTENSI DESA LEBAKHARJO

UNIKAMA – Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Kanjuruhan Malang (KKN Unikama) 2019 akan berlangsung selama 1.5 bulan mulai 15 Juli – 31 Agustus 2019. Kegiatan KKN 2019 diperuntuhkan bagi seluruh mahasiswa Unikama yang telah menempuh 110 sks. Dari peserta KKN tahun ini, dibagi dalam beberapa kelompok, yang disebar di tiga kecamatan kabupaten alang. Ketiganya yaitu, kecamatan Sumbermanjing Wetan, Tirtoyudo, dan Ampelgading.

Pemberangakatan seluruh mahasiswa KKN Unikama 2019 dilaksanakan pada hari senin, tanggal 15 Juli 2019. Pelaksanaan KKN Unikama dimulai sesuai dengan agenda yang telah ditetapkan dalam program kerjanyanya (Proker). Setelah dibuka langsung oleh rektor, Dr. Piter Sahertian, M.Si, peserta diberangkatkan ke tempat yang telah direncanakan sesuai dengan pembagian masing-masing. 

Bertempat di kecamatan Ampelgading, Desa Lebakharjo dengan jumlah peserta 40 orang mahasiswa yang terbagi dalam tiga kelompok. Desa Lebakharjo merupakan desa yang terkenal dengan sebutan desa pramuka dan wisata. Karena desa ini memiliki banyak potensi yang bisa dikembangakan untuk menjadi salah satu desa wisata di kota Malang, ungkap Abd. Aziz Al-Aqiby, ketua kelompok.

“Dari itu kami mahasiswa KKN Unikama 2019 harus merancang program untuk menunjang potensi desa Lebakharjo sebagai salah satu desa wisata di kota Malang,” tambahnya.  

Kedatangan mahasiswa KKN 2019 disambut antusias oleh Wiyadi selaku kepala desa Lebakharjo beserta perangkat desa. Dalam penyambutan ini hadir pula Dr. Rahutami, M.Hum sebagi dosen pembimbing lapangan untuk mahasiswa KKN di desa Lebakharjo. Seluruh perangkat desa menyambut baik atas kegiatan KKN yang dilaksanakan di desa Lebakharjo oleh Unikama.

Sementara itu, Koordinator desa (Kordes) Lebakharjo Pandi Wijaya meminta ijin kepada kepala desa beserta perangkatnya untuk melaksanakan kegiatan KKN selam 45 hari. Pada kesempatan itu pula, beberapa mahasiswa menyampaikan proker yang akan dilaksanakan selama 45 hari.

“Semoga KKN Unikama tahun ini berjalan dengan lancar serta dapat melaksanakan seluruh kegiatan yang telah kami rencanakan. Harapan terbesar dari kami, seluruh kegiatan ini dapat menghasilkan manfaat bagi desa Lebakharjo dan bagi para mahasiswa itu sendiri,” tutur Pandi Wijaya.

MAHASISWA KKN UNIKAMA BANTU WARGA DESA RINGIN KEMBAR

Mahasiswa KKN Unikama di Desa Ringin Kembar Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang

Unikama – Dampak positif yang diperoleh dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) ini bisa dirasakan salah satunya di daerah Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Kabupaten Malang. Di Desa Ringin Kembar Sumawe mahasiswa Unikama membantu permasalahan warga sekitar terutama pada kotoran kambing yang mengganggu aktivitas warga sekitar dan tidak termanfaatkan. Awalnya mahasiswa mengadakan penyuluhan kepada warga masyarakat tentang bagaimana cara pengolahan kotoran kambing.

Pengolahan kotoran kambing akan dijadikan pupuk kompos dan akan bermanfaat untuk tanaman maupun tanah. Tepat di Balai Desa Ringin Kembar ini tidak hanya menjelaskan cara pengolahan pupuk kompos, mereka juga memberikan cara pengolahan fermentasi pakan kambing yang sangat baik untuk pertumbuhan kambing itu sendiri.

“Warga disini mayoritas memelihara kambing dan masalah terbesar yang selalu dikeluhkan warga sekitar adalah kotoran kambing yang selalu ditemui di mana-mana. Dari sinilah kami mencoba membantu untuk menyelesaikan masalah warga,” ungkap Decky Satrio selaku Koordinator Desa (Kordes) Unikama.

Dari satu kelompok tersebut terdiri dari berbagai program studi, salah satunya yaitu Rivaldo yang merupakan mahasiswa prodi peternakan. Ia yang menggagas penyuluhan penyuluhan pupuk kompos dengan bahan dasar kotoran kambing. Kompos yang memerlukan tambahan molases dan EM4 ini cocok untuk menggemukkan tanaman dan memperbaiki tanah yang kurang subur atau tercemar bahan kimia.

Disamping itu, mahasiswa KKN Unikama juga berinovasi menciptakan fermentasi pakan kambing. Fermentasi yang diproses sekitar dua minggu ini baik untuk pertumbuhan ternak, khususnya kambing. “Untuk menghasilkan kotoran kambing yang bagus, maka pakan yang dikonsumsi harus bergizi tinggi,” terang Rivaldo.

Antusias warga Desa Ringin Kembar Sumawe ini terlihat saat mahasiswa berikan penyuluhan tersebut. Bahkan warga juga ikut terlibat langsung dalam mempraktikkan pembuatan pupuk dan fermentasi pakan kambing.

Sementara itu, dosen pendamping lapangan (DPL) KKN di Desa Ringin Kembar Dr Sri Rahayu MPd menambahkan, berlatar dari observasi yang dilakukan bahwa banyak peternak kambing di lokasi KKN, maka diadakan adanya penyuluhan tentang pupuk kompos dari kotoran kambing.

Diharapkan kedepannya pupuk dan pakan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat yang notabene memiliki kebun kopi maupun kakau agar tanamannya menjadi subur. Untuk pakan kambing supaya bisa membantu kambingnya sehat dan berkualitas.

LULUS CUMLAUDE DI UNAIR, DOSEN UNIKAMA BUAT CAIRAN PEMBASMI JAMUR

Unikama – Dr. Maris Kurniawati S.Si., M.Kes., M.Si., memulai pendidikannya di Universitas Airlangga (Unair). Ia menuntaskan pendidikan Sarjananya di Universitas Brawijaya (UB) beserta dua gelar Masternya.

“Saya lulus 8 semester, 3 tahun 10 bulan. Jadi bolak balik Malang dan Surabaya. Saya merasa sangat lega sudah berhasil menuntaskan pendidikan saya,” terangnya.

Baginya, usaha yang dilakukan selama ini tidaklah sia-sia, karena dengan ini berhasil memperoleh IPK 3.88 dengan predikat Cumlaude. Saat sidang Doktornya, Maris, biasa dipanggil menerangkan bahwa sedang dalam proses pembuatan obat untuk penyakit Kandidiasis. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Candida yang dapat mempengaruhi area kelamin, mulut dan darah, umumnya berwarna merah atau putih yang membuat gatal dan iritasi.

“Jamur ini cukup berbahaya, kalau obat di pasaran hanya melemahkan saja, kalau punya saya ini mematikan dan juga mencegah pertumbuhannya kembali,” ungkapnya.

Obat yang berasal dari kloning enzim glukanase yang ternyata memang bisa dikembangkan terus untuk mengobati banyak penyakit, tidak hanya kandidiasis saja. Kedepan ia ingin terus mengembangkan penemuan ini hingga bisa produksi dan dikomersilkan.